PendidikanReligi

Jam’ul Qur’an: Pengumpulan Al-Qur’an pada Zaman Rasulullah SAW Hingga Para Sahabat

3 Mins read

PATRIOTPENCERAH – Al-Quran adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (mukjizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penutup para Nabi dan Rasul dengan prantara malaikat Jibril alaihis salam, dimulai dengan surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nash, dan ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan secara mutawattir (oleh banyak orang), serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah.

Al-Qur’an secara bahasa berasal dari kata qara’a – yaqra’u – qira’atan – qur’anan, yakni sesuatu yang dibaca atau bacaan. Sedangkan secara istilah merupakan Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan sampai kepada kita secara mutawatir serta membacanya berfungsi sebagai ibadah.

Ayat pertama turun adalah al-Alaq 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, dan ayat terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat ke-3 ketika Rasul menjalankan haji wada. Dalam sejarah Al-Qur’an terdapat istilah pengumpulan Al-Qur’an, yaitu usaha pengumpulan berkas-berkas Al-Qur’an yang tercecer di tangan para sahabat, kemudian berkas-berkas tersebut disatukan sebagai konteks utuh yang bernama mushaf.

Pengumpulan dan penyusunan Al-Qur’an dalam bentuk seperti saat ini tidak terjadi dalam satu masa, melainkan berlangsung beberapa tahun dengan upaya beberapa orang dan berbagai kelompok.

Cara lazim dalam menjaga Al-Qur’an pada masa Nabi dan Sahabat adalah dengan hafalan (al-jan’ fissudur). Hal ini selain karena masih banyak sahabat yang buta huruf, juga karena hafalan orang Arab saat itu terkenal kuat.

Pencatatan Al-Qur’an belum menjadi alat pemeliharaan yang handal karena alat tulis pada masa itu masih sangat sederhana dan rawan terhadap kerusakan. Bahan tempat menulis berasal dari pelepah-pelepah kurma dan tulang-belulang yang mudah lapuk dan patah, tinta yang mudah luntur, dan alat tulis yang sangat sederhana. Seiring berjalannya waktu, pada masa Rasulullah saw. hingga periode Khulafaurrosyidin, setiap periode memiliki cara dan metode dalam memelihara dan mengumpulkan Al-Qur’an. Khususnya dalam aspek sejarah dari proses pengumpulan Al-Qur’an pada masa setelah Rasulullah saw, yaitu pada masa sahabat, dan juga usaha lanjutan pemeliharaan Al-Qur’an pasca Khulafaurrosyidin.

Al-Qur’an telah menjadi pedoman bagi seluruh umat muslim di dunia. Al-Qur’an tidak bisa diperbandingkan dengan kitab-kitab Nabi sebelumnya yang telah diturunkan oleh Allah. Oleh karena itu, Al-Qur’an menjadi mukjizat terbesar, teragung, dan terindah sepanjang masa dalam dinamika kehidupan manusia.

Pengumpulan Al-Qu’an masa Rasulullah saw

  1. Menyimpan nya dalam dada manusia

Secara kodrati, bangsa Arab memiliki daya hafal yang kuat. Hal itu dikarenakan sebagian besar dari mereka buta huruf atau tidak dapat membaca dan menulis, sehingga dalam membuat berita syair atau silsilah keluarga mereka hanya menuliskannya dalam hati. Termasuk ketika mereka menerima ayat-ayat al-Quran yang disampaikan oleh Rasulullah saw dalam kitab Shahih Bukhari, dikemukakan bahwa terdapat tujuh Huffaz melalui tiga riwayat. Mereka adalah Abdullah bin Mas’ud, Salim bin Ma’qal, Muadz bin Jabal, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abu Zaid bin Sakan,dan Abu Darda.

  1. Merekamnya dalam bentuk tulisan

Dalam suatu cacatan, disebutkan bahwa sejumlah bahan yang digunakan untuk menyalin wahyu-wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad antara lain :

  1. Riqa atau lembaran lontar (daun yang dikeringkan) atau perkamen (kulit binatang).
  2. Likhaf atau batu tulis berwarna putih, terbuat dari kepingan batu kapur yang terbelah secara horizontal lantaran panas.
  3. ‘Asib, atau pelapah kurma, terbuat dari bagian ujung dahan pohon kurma yang tipis.
  4. Aktaf, atau tulang belikat, biasanya terbuat dari tulang belikat unta.
  5. Adlla’ atau tulang rusuk, biasanya juga terbuat dari tulang rusuk unta.
  6. Adim atau lembaran kulit, terbuat dari kulit binatang asli yang merupaka bahan utama untuk menulis ketika itu.

Pengumpulan Al-Qur’an Masa Abu bakar dan Umar bin Khattab

Karakteristik penulisan Al-Qur’an pada masa Abu Bakar melibatkan pengumpulan dan penulisan secara cermat dan seksama. Seluruh ayat dikumpulkan dalam satu mushaf dengan meniadakan ayat-ayat yang sudah mansukh, serta memastikan kesahihan dialek Arab dalam tujuh qiraat. Pada masa Umar bin Khattab, pengkodifikasian Al-Qur’an menjadi lebih terinci, meskipun sejarah tidak banyak mengungkapkan detailnya. Zaid bin Tsabit dipilih untuk mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an.

Pengumpulan Al-Qur’an Masa Utsman bin Affan

Utsman membentuk panitia empat untuk menyelesaikan perbedaan bacaan Al-Qur’an antar wilayah. Langkah-langkah Utsman melibatkan pembakaran mushaf dan penyusunan mushaf yang memiliki kriteria tertentu untuk mencegah fitnah. Mushaf Utsman memiliki ciri khusus, termasuk jumlah baris pada setiap halaman, pembagian ayat ke dalam unit Juz, dan kop surat Basmallah di atas setiap surat. Setiap awal juz dimulai pada halaman sebelah kiri, kecuali juz pertama. Keseluruhan mushaf Utsman memberikan keteraturan dalam penyusunan ayat dan memastikan keaslian Al-Qur’an.

Pengumpulan Al-Qur’an Masa Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib, sebagai sahabat paling tahu tentang Al-Qur’an, melakukan pengumpulan dan penulisan Al-Qur’an.  Meskipun dalam waktu tiga hari, sulit untuk mengumpulkan Al-Qur’an sepenuhnya, dan tulisan Ali disimpan untuk menjaga keutuhan Al-Qur’an dari kerusakan.***

 

Rahma Maulidah; UIN Sunan Ampel Surabaya

Related posts
ArtikelReligi

Nilai-Nilai Syahrul Ramadan dalam Kehidupan

3 Mins read
Bulan Ramadan adalah syahrul tarbiyah, yakni bulan pendidikan. Dalam bulan ini, kita umat Islam dididik dan dibiasakan banyak hal kebaikan. Tujuan pendidikan…
Pendidikan

Inilah Manfaat Menguasai Lebih dari Satu Bahasa

3 Mins read
Di era globalisasi saat ini, kemampuan untuk menguasai lebih dari satu bahasa menjadi semakin penting. Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga…
Religi

Sikap Muslim Dalam Menyambut Malam Nisyfu Sya'ban

1 Mins read
PATRIOTPENCERAH – Malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu malam istimewa bagi umat Islam yang jatuh pada tanggal 15 Sya’ban dalam kalender Hijriyah….
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *