Penggetahuan tentang kesehatan mental sangat penting bagi remaja yang menjalani masa Gap Year. Mereka perlu memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengelola stres, menghadapi perubahan emosional, dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan mental. Pengetahuan ini dapat membantu mereka dalam menghadapi tantangan dan mengurangi risiko gangguan mental. Karena kesehatan mental ini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis di kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa, khususnya untuk para mahasiswa yang saat ini harus selalu menjaga kesehatan mentalnya agar tetap baik-baik saja.
Apa itu Gap Year?
Gap Year adalah sebuah istilah untuk menggambarkan kondisi seseorang yang baru lulus dari sebuah tingkat pendidikan (biasanya selalu dilakukan anak SMA atau kuliah) yang menunda atau memberi jeda selama beberapa tahun untuk bisa duduk di bangku perkuliahan, karena belum berkeinginan atau belum mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau merintis karir. Umumnya, waktu jeda ini berdurasi 1-2 tahun. Rata-rata, Gap Year ini di alami oleh orang-orang yang kritis akan ekonomi dan juga remaja yang belum ada kesiapan mengenai kelanjutan pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi dalam masa Gap Year, seseorang memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri (mental) dalam menghadapi situasi di masa tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang kesehatan mental dapat meningkatkan self-esteem dan mengurangi perasaan stres dan tertekan. Selain itu, pengetahuan ini juga dapat membantu mereka dalam menghadapi perubahan emosional dan perilaku yang dapat terjadi selama masa Gap Year.
Namun, pengetahuan tentang kesehatan mental tidak hanya penting bagi remaja yang menjalani masa Gap Year. Pengetahuan ini juga penting bagi orang tua, guru, dan konselor yang khawatir tentang masa depan siswa yang menjalani masa gap year. Mereka perlu memiliki pengetahuan tentang bagaimana membantu siswa dalam mengelola stres dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan mental.
Dalam penelitian lain, pengetahuan tentang kesehatan mental juga ditemukan berhubungan dengan social comparison. Remaja yang menjalani masa gap year seringkali mengalami perubahan emosional dan perilaku yang dapat dipengaruhi oleh perbandingan diri dengan orang lain, dengan adanya pencapaian yang telah diraih oleh orang lain dengan pencapaian yang telah diraih oleh diri sendiri dalam satu waktu yang sama.
Pengetahuan tentang kesehatan mental dapat membantu mereka dalam mengelola perbandingan diri dan mengurangi risiko adanya gangguan mental. Orang dengan gangguan kesehatan mental, terutama yang mengalami Anxiety Disorder cenderung mudah takut dan cemas. Merujuk dari kasus orang yang mendapatkan tekanan karena Gap Year, mereka merasa takut atau cemas secara berlebihan ini bisa muncul karena merasa dirinya tidak seperti remaja lain yang masuk ke perguruan tinggi tepat waktu. Selain itu, tekanan dari dunia luar juga bisa memperparah kondisi takut atau cemas ini, seperti tekanan dari keluarga, teman-teman dan orang-orang sekitar yang masih memandang Gap Year sebelah mata. Takut atau cemas berlebih ini juga bisa berujung pada gangguan gangguan lain, seperti gangguan tidur, kesehatan fisik dan juga mental.
Untuk mencegah dan menanggulangi gangguan kesehatan mental yaitu bisa dilakukan dengan berkonsultasi dengan psikolog. Langkah ini sangat penting, guna untuk menentukan terapi seperti apa yang dibutuhkan oleh penderita. Terapi yang umumnya digunakan ialah penggunaan obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi dari keduanya secara rutin. Adapun dengan cara memperbaiki pola hidup yang buruk menjadi pola hidup yang sehat. Melakukan hal-hal positif seperti berolahraga atau meditasi, membaca buku, dan memperbanyak ibadah serta menghindari kebiasaan buruk dan memperkuat dukungan sosial.
Kesimpulannya, pengetahuan tentang kesehatan mental sangat penting bagi remaja yang menjalani masa Gap Year. Saat kesehatan mental terjaga, seseorang akan lebih mudah dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan. Dalam setiap tahap kehidupan, kesehatan mental penting untuk terus dijaga, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Pengetahuan adanya kesehatan mental ini dapat membantu mereka dalam mengelola stres, menghadapi perubahan emosional, dan mengembangkan strategi untuk tetap menjaga kesehatan mental.
Penulis Aziizah Haniifah¹ Z, Istiqomah², Maqfira Anwar³, Sutina Umamit⁴ (Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Maluku Utara)
Editor Septi Sartika