PATRIOTPENCERAH – Wali Songo memiliki peran penting dalam menyebarkan agama Islam di nusantara terkhusus pulau jawa.
Wali Songo menjadi teladan spiritual bagi masyarakat saat itu dengan menggunakan kearifan lokal untuk menyebarkan ajaran agama.
Melalui pendekatan tersebut, Wali Songo mampu membentuk identitas umat Islam Indonesia yang mencerminkan keselarasan antara ajaran agama Islam dan budaya lokal.
Pada abad ke 14 dan 15, tanah Jawa menjadi saksi perjalanan spiritual yang dilakukan oleh sembilan tokoh yang dikenal dengan nama Wali Songo.
Para ulama inilah yang berperan penting dalam masuknya masyarakat nusantara ke dalam Islam. Wali Songo berasal dari kata “wali” yang berarti sahabat atau kekasih dan “songo” yang berarti sembilan dalam bahasa Jawa.
Dikutip dalam buku Kisah Teladan Sembilan Pembela Penyebaran Islam di Jawa karya Walisongo (2007), wali songo dapat diartikan sebagai sembilan pecinta penyebaran Islam di nusantara. Khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera.
Kesembilan wali tersebut berhasil membuat masyarakat rela menerima Islam. Memang metode dakwah yang dilakukan menggunakan nilai-nilai kearifan lokal yang terintegrasi dalam ajaran Islam. Para wali memilih untuk menerapkan ajaran Islam pada budaya lokal.
Mereka memahami bahwa cara ini dapat memudahkan penerimaan Islam oleh masyarakat Jawa, menanamkan kearifan lokal. Contoh integrasi budaya lokal ke dalam ajaran Islam yang dilakukan Wali Songo adalah seni sufi yang diadaptasi dari budaya Jawa.
Menurut kajian Sultoni dalam jurnal ilmiah Nilai Tasawuf Walisongo dan Perkembangannya di Kepulauan, tasawuf yang dibawakan oleh para wali tidak hanya berfungsi sebagai sarana dakwah tetapi juga merupakan sarana sosialisasi emosional.
Dalam kesenian sufi ini terdapat pertunjukan tari yang mencerminkan makna spiritual dan intelektual agar ajaran Islam lebih mudah dipahami oleh masyarakat sekitar yang cenderung lebih reseptif terhadap ajaran yang diungkapkan secara artistik.
Hal ini menciptakan keselarasan antara ajaran agama dan kearifan lokal. Islam yang berkembang di nusantara juga mempunyai ciri khas tersendiri.
Selain itu, Wali Songo juga dikenal sebagai pelopor toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Kesembilan wali ini menjalankan misi dakwahnya dengan segala hikmah.
Mereka menghormati keberagaman masyarakat setempat dan menjaga hubungan baik dengan pemeluk agama lain.
Sikap toleransi dan saling menghormati antar umat beragama yang dilakukan Wali Songo menjadi landasan kokoh bagi kemajuan Islam di nusantara. Mereka tidak hanya fokus pada penyebaran agama, tetapi juga membentuk masyarakat berdasarkan nilai-nilai keadilan dan saling menghormati.
Dengan cara ini mereka menciptakan kepulauan Islam yang kaya akan nilai-nilai spiritual, seni dan toleransi.
Jejak perjalanan dan ajaran mereka masih relevan hingga saat ini dan merupakan warisan berharga bagi masyarakat Indonesia dalam menjaga keberagaman dan kerukunan antar umat beragama.***