PATRIOTPENCERAH.ID- Ummat muslim didaerah Krimea tidak bisa menahan rasa sukacita. Pasalnya setelah delapan tahun pembangunan, Masjid Agung Simferopol resmi menggelar salat berjamaah pertama. Simferopol merupakan ibukota dari Republik Krimea, wilayah yang menjadi sengketa Ukraina dan Rusia. Melansir dari telegram kedutaan besar Rusia untuk Indonesia pada (11/12/2023), Ibadah di masjid terbesar di Krimea tersebut dipimpin oleh Mufti Krimea Emirali Ablaev dan dihadiri oleh lebih dari 500 jemaah. Pembukaan masjid ini sekaligus menampik tuduhan liar dari anti-Rusia terkait larangan beribadah untuk Muslim di wilayah tersebut.
“Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi seluruh penduduk Republik Krimea, baik Muslim maupun umat beragama lainnya”, sebut mufti Krimea Emirali.
Ia dan muslim tatar merasakan kegembiraan luar biasa, hingga tidak dapat berkata-kata. Ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama masyarakat Tatar Krimea dan Muslim Krimea sebagai bagian dari penduduk Republik (Krimea) kepada Presiden Republik Krimea.
“Berkat dukungannya, dibawah perlindungannya, masjid ini dibangun.”, tutupnya
Sementara itu Kepala Republik Krimea Sergey Aksyonov mengatakan, pembukaan resmi Masjid Agung Simferopol rencananya akan diselenggarakan kemudian hari.
Masjid Agung Simferopol mempunyai nama resmi Masjid Aqmescit (bahasa Tatar Krimea). Aqmescit sendiri adalah nama kuno dari kota Simferopol. Pembangunan masjid berawal pada tahun 2015, atau setelah deklarasi referendum bergabungnya Krimea dengan Rusia . Perkiraan rencana, masjid ini akan selesai pada tanggal 21 April 2020, namun karena kekurangan biaya, pembangunan masjid ini mengalami penundaan. Masjid ini memiliki satu kubah besar dengan diameter 19 meter, kubah-kubah yang menopang kubah ini, dan delapan kubah yang lebih kecil. Masjid ini memiliki ciri khas, yaitu rancangan khusus Ornamen-ornamen pada masjid ini tidak ada di masjid lainnya.