Kita tahu bahwa hari Pahlawan jatuh pada 10 November, didasari oleh peristiwa Surabaya. Kita juga tahu bahwa Hari Bela Negara jatuh pada 19 Desember yang didasari pada Agresi Militer II Belanda kepada Ibukota Indonesia ketika itu, Yogyakarta. Namun kita belum pernah tahu , kapankah bulan patriot itu terjadi. Pasalnya Agustus indentik dengan bulan Kemerdekaan, Juni dengan bulan pancasila. Maka sudah sepantasnya juga kita mempertimbangkan Bulan Oktober sebagai bulan patriot, dimana banyak peristiwa besar terjadi di Bulan ini.
Mari kita mulai dari yang pertama yaitu tanggal 01 Oktober tahun 1965 , awal mula tersingkap intrik, rencana kebiadaban ideologi Politik “Komunis” memberangus lawan politiknya. Peristiwa ini menggugurkan 7 Pahlawan revolusi di Jakarta dan 2 Pahlawan revolusi di Jogja. Mereka sejatinya bukan cuma pahlawan, namun juga patriot yang mempertahankan ideologi bangsa dan negara. Di tahun yang sama, lahir juga sebuah kesatuan reaksi cepat Muhammadiyah (KOKAM) yang juga atas nama “patriotik” turut serta memberangus “petualang politik ideologi kiri”, yang sebagian besar mendalangi peristiwa berdarah 1965. Ini bisa menjadi awal dasar pengusulan Oktober sebagai bulan patriot.
Selanjutnya 03 Oktober 1945, Perang Pantura dimana patriot NKRI mengusir dan melucuti jepang di daerah Pekalongan dan sekitarnya. Peristiwa ini lagi-lagi terjadi di Oktober, yang memperkuat usulan bulan patriot. Ketika itu rakyat Pekalongan yang diwakili Mr Besar menggelar perundingan dengan Dai Nippon untuk membahas penyerahan kekuasaan. Perjanjian yang semula disepakati tanggal 1 Oktober 1945 diundur selama dua hari tanpa alasan yang jelas, meski akhirnya 03 Oktober perundingan digelar di Kenpetai. Rakyat ketika itu bersiap mengepung markas Kenpetai dengan menggenggam bambu runcing dan sejata tradisional lainnya, apabila perundingan gagal. Mr Besar mengajukan tiga tuntutan kepada Jepang, di antaranya agar menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Indonesia secara damai, pelucutan senjata Jepang, dan jaminan keamanan para serdadu Jepang setelah penyerahan kekuasaan. Namun, Jepang menolak permintaan ini. Sementara itu, rakyat yang tak sabar menunggu mulai memanas. Tiga orang pemuda berteriak dari luar mendesak agar perundingan segera diselesaikan. Tak berselang lama, pemuda ini nekat menurunkan bendera Jepang yang ada di Kenpetai dan mengganti dengan bendera merah putih. Mereka pun seketika itu diberondong peluru senapan Jepang. Ribuan massa yang mengepung Kenpetai serentak menyerang pasukan Jepang. Perang tak terhindarkan. Sebanyak 37 orang gugur dalam pertempuran ini, sementara 12 mengalami cacat. Untuk memperingatinya, didirikan Monumen 3 Oktober 1945 di Lapangan Kebon Rojo. Dan gedung kempetai diubah menjadi Masjid Syuhada. Di depan masjid terdapat patung berbentuk 4 bambu dengan 5 buah ruas. Namun kini telah diubah menjadi 3 batang bambu dengan 10 bilah ruas.
05 Oktober 1945, Lahirnya BKR sebagai cikal bakal TNI sebagai patriot penjaga dan pertahanan NKRI. BKR dibentuk dengan gabungan eks-KNIL,PETA, HEYHO,Seykodan, Laskar rakyat, Hizbullah, Sabilillah dibawah pimpinan Jenderal Besar Soedirman. Lahirnya TNI ini sangatlah menjadi penguat usulan Oktober sebagai bulan patriot, karena banyak dari anggota TNI gugur dalam membela bangsa dan negara.
16 Oktober 1905, berdirinya Syarikat Dagang Islam, sebagai cikal bakal Syarikat Islam yang menyatukan dimensi pemikiran kaum dan suku di Indonesia berlandaskan agama dan kebangsaan. Inilah juga yang menguatkan pemantik Oktober sebagai bulan patriot, sebab SI lah yang pertama melepas sekat budaya menjadi sebuah Bangsa , meski berlandaskan nilai relijiusitas Islam,
17 Oktober 1968, Wafatnya Usman dan Harun di tiang pancung Negeri Singapura, patriot dalam perang revolusi fisik Indo-Malaya. Bulan wafatnya Usman dan Harun, bisa menjadi kebanggan para keturunannya dan pengingat generasi muda bahwa di bulan Oktober, terdapat patriot yang membela dan melaksanakan tugas bangsa dan negaranya, tanpa memikirkan resiko yang dihadapi (termasuk kematian).
22 Oktober 1945, lahirnya resolusi Jihad oleh K.H Hasyim asyari, dimana resolusi ini yang menjadi dasar politik perjuangan revolusi kaum santri dan cikal bakal peristiwa 10 november. Selain itu di 22 Oktober 1950 juga ada manifesto “Surat Kepercayaan Gelanggang” merupakan manifesto dari patriot kebudayaan yang digawangi Asrul Sani dan Rivai Apin. Berisi pernyataan sikap tetap melestarikan budaya bangsa Indonesia sampai kapanpun tanpa dipengaruhi oleh tekanan politik apapun, turut menguatkan Oktober sebagai bulan patriot.
27 Oktober 1945, Penerbangan pertama untuk mengibarkan bendera indonesia di angkasa oleh Adi Sucipto. Ini merupakan propaganda patriotik membuat mental tentara sekutu yang dibonceng NICA, turun. Ditahun yang sama , mulai dibentuk Jawatan listrik dan gas yang menjadi cikal bakal pengambil alihan/nasionalisasi perusahaan listrik negara, menambah catatan Oktober sebagai bulan patriot.
28 Oktober 1928, peristiwa Sumpah pemuda yang fenomenal. Peristiwa ini merupakan salah satu ragam peristiwa besar dan patriotik, yang menjadikan Indonesia ada sampai saat ini. Bisa kita bayangkan, apabila peristiwa ini tidak pernah terjadi, maka mustahil peristiwa-peristiwa besar lainnya terjadi sekaligus menjadi penutup yang memperkuat Oktober sebagai bulan patriot.
Melihat rentetan peristiwa diatas, maka b Oktober sangatlah pantas untuk disematkan sebagai bulan Patriot, dimana ragam peristiwa yang bernuansa “patriotisme” lebih kental terasa dan sangatlah mungkin untuk diteruskan sebagai sebuah budaya, layaknya hallowen di Amerika. Usulan ini bisa saja tercipta, bila pemerintah terpilih di 2024 nanti paham dengan dimensi makna “patriotisme” itu sendiri. Wallahu alam bishawab