PATRIOTPENCERAH – Menjelang datangnya bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia mempersiapkan diri untuk melaksanakan berbagai amalan sunnah yang penuh berkah. Di antara amalan tersebut, puasa Arafah dan puasa Tarwiyah memiliki keutamaan yang sangat istimewa dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Meski tidak sepopuler puasa Arafah, puasa Tarwiyah tetap memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa hari Tarwiyah menghapus dosa satu tahun, dan puasa hari Arafah menghapus dosa dua tahun” (HR. Ibnu Majah). Meskipun hadis ini memiliki derajat yang berbeda-beda, banyak ulama yang menganjurkan untuk melaksanakan puasa Tarwiyah sebagai bagian dari persiapan spiritual menuju hari Arafah.
Puasa Arafah
Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, puasa Arafah adalah salah satu puasa sunnah yang paling dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Beberapa keutamaan puasa Arafah antara lain:
1. Penghapusan Dosa
Dalam sebuah hadis shahih, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang akan datang” (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah bagi yang berpuasa pada hari tersebut.
2. Pahala yang Berlipat Ganda
Puasa Arafah adalah salah satu puasa yang memiliki pahala yang sangat besar. Melaksanakan puasa ini diharapkan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT.
3. Hari yang Agung
Hari Arafah merupakan hari yang sangat mulia, di mana para jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Doa dan ibadah pada hari ini diyakini sangat mustajab dan penuh berkah.
4. Meningkatkan Ketakwaan
Melaksanakan puasa Arafah dapat meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa ini membantu membersihkan hati dan jiwa dari dosa-dosa kecil serta meningkatkan amalan kebaikan.
Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah
Untuk melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah, seseorang perlu berniat di malam sebelumnya atau sebelum fajar. Berikut adalah lafaz niat puasa Arafah dan Tarwiyah:
Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah):
“Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah):
“Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.”
Niat puasa ini dilakukan dalam hati, karena niat merupakan amalan hati. Namun, mengucapkannya dengan lisan dapat membantu memperkuat niat tersebut. Yang terpenting adalah keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa ini demi mendapatkan ridha Allah SWT.
Kedua puasa ini adalah momen berharga bagi umat Islam untuk meraih keberkahan, penghapusan dosa, dan peningkatan ketakwaan. Mari manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan-Nya.***