OpiniPendidikan

Sekolah Gratis: Prioritaskan yang Substansi, Bukan Sekadar Sensasi

1 Mins read

PATRIOTPENCERAH – Belakangan ini, isu sekolah gratis kembali menjadi perbincangan publik. Bahkan, dorongan agar sekolah swasta pun digratiskan mulai mencuat. Namun menurut saya, sebelum jauh membahas swasta, kita perlu kembali menengok dan menilai secara jujur: apakah sekolah negeri benar-benar sudah gratis dan merata?

 

Kalau kita mau bicara data dan fakta, justru alokasi anggaran pendidikan dari pemerintah lebih banyak terkuras pada sekolah kedinasan, yang notabene hanya bisa diakses oleh segelintir orang. Di sekolah-sekolah kedinasan, siswa dibebaskan dari biaya, diberi asrama, makan, bahkan tunjangan. Sementara di sekolah negeri, yang katanya “gratis”, wali murid masih dibebani dengan uang gedung, seragam, buku, hingga biaya kegiatan sekolah lainnya.

 

Kalau kita merujuk pada argumen-argumen yang biasa digunakan untuk mendesak sekolah gratis. mulai dari alasan ekonomi, kesenjangan akses pendidikan, krisis pasca pandemi, hingga janji-janji politik. maka yang paling layak diprioritaskan justru pembenahan sekolah negeri.

 

Sekolah negeri harus dipastikan benar-benar gratis, tanpa pungutan tersembunyi. Lebih dari itu, pemerintah semestinya mengedepankan hal-hal yang substansial dan berdampak langsung, seperti:

  • Penyediaan seragam dan buku gratis
  • Penghapusan pungutan uang gedung
  • Perbaikan fasilitas belajar

 

Kesejahteraan guru, staf kebersihan, tukang kebun, hingga petugas keamanan sekolah

 

Di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, prioritas kebijakan seharusnya berpihak pada kelompok paling rentan, bukan sekadar pada proyek-proyek besar yang sensasional. Apalagi jika melihat wacana pemerintah pusat untuk menghadirkan makan bergizi gratis — yang bagus secara ide, tapi akan sangat berisiko bila pondasi sekolah negeri sendiri belum selesai dibenahi.

 

Sekali lagi, sekolah gratis bukan hanya soal bebas SPP. Ini tentang keadilan akses, pembebasan beban biaya tak terlihat, dan pemenuhan hak dasar anak untuk belajar tanpa tekanan ekonomi. Jangan sampai jargon “gratis” hanya jadi ilusi, sementara orang tua siswa tetap menjerit dalam diam karena pungutan yang terus berjalan.

 

Kalau mau bicara serius soal pendidikan gratis, mari benahi dulu yang dasar dan nyata.***

95 posts

About author
Tim Redaksi, kader IMM
Articles
Related posts
OpiniTokoh

Sosok Pendamping Menaker: Profesional Berjiwa Kepemudaan di Tengah Tantangan Bonus Demografi

3 Mins read
Patriotpencerah.id- Perubahan jabatan Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang sebelumnya ditangkap atas kasus korupsi telah memicu perhatian publik terhadap sosok penggantinya. Posisi ini bukan…
ArtikelBeritaNasionalPendidikanPolitikTokoh

DEMOKRASI ATAU PEMBERONTAKAN

4 Mins read
Rakyat cemas, GEN Z Fomo Komoditas Dalam retorika kemerdakaan, Indonesia berhasil mengusir penjajah dari tanah air ini. Dari tahun ke tahun lamanya…
NasionalOpiniPolitik

DPR: Pilar Kebangsaan yang Sering Disepelekan, Padahal Kerjanya Gak Sekadar Duduk Santai

1 Mins read
Patriotpencerah.id- Agenda demonstrasi 25 Agustus kemarin, banyak mengandung kontroversi. Bukan hanya siapakah penggeraknya, tapi juga rangkuman kejelasan isi tuntutannya. Aktivitas unjuk rasa…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *