PATRIOTPENCERAH – Kritik politik adalah sebuah tindakan, penilaian, atau evaluasi dengan tujuan untuk memperbaiki dan membangun sistem politik yang lebih baik sehingga terciptannya kemaslahatan bersama.
Kritik politik yang dilakukan oleh mahasiswa menjadi komponen penting dalam situasi dan dinamika politik yang terjadi di Indonesia. Istilah agen perubahan seringkali disandarkan kepada mahasiswa yang aktif dalam menyikapi kesenjangan sosial dan ketidakadilan politik. Namun, apa yang menjadikan kritik politik mahasiswa memiliki dampak yang lebih signifikan jika dilihat dari sudut pandang islam? Mari kita telaah bersama
Signifikasi kritik politik dalam islam
Menurut agama islam, kritik politik dipandang sebagai bentuk dari tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap kesejahteraan umat. Dalam hal ini, umat islam diperintahkan untuk berlaku adil dan berjuang demi kebenaran. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 135:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْاۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu”.
Sejalan dengan prinsip keadilan sosial yang tertuang dalam ajaran islam, menjadikan kritik politik yang bersifat konstruktif ditunjukan untuk melawan ketidakadilan dan memperbaiki keadaan yang merugikan masyarakat.
Kontribusi mahasiswa dalam kritik politik
Mahasiswa adalah bagian integral dari elemen masyarakat, memegang peran penting dalam menjaga dan mewujudkan keadilan sosial. Mereka juga kerap menjadi pionir dalam mengungkap ketidakadilan politik dan kesenjangan sosial yang terjadi dilingkungan masyarakat. Melalui semangat idealisme dan keberanian dalam berjuang, mahasiswa menyalurkan suara, ide, dan gagasannya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat serta memperbaiki tatanan sistem yang tidak memihak.
Mahasiswa sebagai intelektual muda dapat mengembangkan inovasi dan mengubah paradigma sosial kearah perubahan yang lebih baik. Gerakan mahasiswa melalui sikap kritisnya telah membawa dampak yang signifikan, terutama dalam sejarah politik di Indonesia. Seperti, berjuang menumbangkan kukuasaan kolonialisme hingga mendesak dilakukannya reformasi politik.(Khaerunnisa, 2023).
Tantangan dan Hambatan
Dari zaman dahulu sampai pada era modernisasi yang sudah semakin kompleks ini, tidak dapat disangkal bahwa kritik politik oleh mahasiswa juga dihadapkan dengan hambatan dan juga tantangan. Dalam berbagaai kasus, mahasiswa dihadapkan pada represi dari penguasa yang apatis dan pihak-pihak yang menentang pandangan mereka. Namun, dalam ajaran islam hambatan dan tantangan tersebut adalah sebuah ujian dalam perjuangan yang harus dihadapi dan dicari jalan solusi, sehingga kebenaran akan menang, kezaliman akan tumbang, dan keadilan akan tercapai.
Membangun keadilan sosial
Didalam islam, berbeda antara mengkritik dan juga menghina. Mengkritik itu goalsnya adalah memperbaiki dan membangun, sedangkan menghina adalah sebuah motif untuk menjatuhkan perasaan orang lain. Tujuan yang akan dicapai dari sikap kritis adalah perubahan kearah yang lebih baik. Oleh karena itu, sikap pengkritik harus diimbangi dengan wawasan yang luas dan kepekaan terhadap sekitar. (Fadli, 2021).
Melalui kaca mata islam, kritik politik oleh mahasiswa seharusnya tidak hanya sebatas mengkritik tanpa solusi, tetapi juga harus memiliki andil dalam upaya membangun keadilan sosial. Hal ini dapat dilakukan melalui advokasi kebijakan yang berpihak kepada rakyat, menyalurkan ide dan gagasan yang konstruktif, serta aktif terlibat dalam pembangunan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Studi kasus: Kritik politik mahasiswa dalam islam
Melalui periode sejarah, mari kita lihat bagaimana mahasiswa di Indonesia menerapkan pandangan islam dalam kritik politik mereka. Mahasiswa islam telah terlibat dalam berbagai gerakan politik untuk menyuarakan hak-hak rakyat dan memperjuangkan keadilan sosial.
Terukir dalam sejarah, pada waktu penjajahan Belanda, dari kalangan mahasiswa yang terhimpun dalam organisasi islam berjuang dalam gerakan kemerdekaan, seperti Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII), dan Jong Islamieten Bond (JIB). Para mahasiswa tidak hanya menentang kekuasaan colonial Belanda, tetapi juga mengadvokasi visi keadilan sosial yang didasarkan pada prinsip-prinsip islam.
Kesimpulan
Dalam pandangan islam, kritik politik oleh mahasiswa tidak hanya sekedar tindakan oposisi tanpa arah. Namun, ini sudah menjadi bagian dari tanggung jawab moral untuk menegakkan keadilan sosial. Terutama sebagai agent of change, mahasiswa memiliki peran yang penting dalam memelihara integritas dan kemaslahatan umat.
Kritik politik yang dibangun dari prespektif islam seharusnya tidak hanya bersifat destruktif, tetapi juga bersifat konstruktif, sehingga memberikan solusi yang membawa pencerahan dan mendukung kepentingan umat. Dengan demikian, kritik politik oleh mahasiswa bisa berdampak pada kesejahteraan sosial dan tegaknya keadilan di negeri ini, sesuai dengan kaidah dan prinsip-prinsip keislaman.
Oleh
Harisna Afif Affandi
Kader PK IMM FAI UHAMKA 2023/2024
DAFTAR PUSTAKA
Fadli, M. A. F. (2021). Sikap Kritis Terhadap Penguasa Dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Analisis Surat Thaha. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 4(1), 236–251. http://www.al-afkar.com/index.php/Afkar_Journal/article/view/184%0Ahttp://www.al-afkar.com/index.php/Afkar_Journal/article/download/184/104
Khaerunnisa, F. (2023). Peran Mahasiswa Sebagai Agent of Change dalam Kehidupan Masyarakat. Proceedings Series of Educational Studies, 43–46.