PATRIOTPENCERAH, Bekasi — Suasana Taman Rusa di kompleks Kantor Pemerintah Kota Bekasi terlihat lebih hidup setiap hari Jumat. Di bawah rindangnya pepohonan, deretan tenda-tenda UMKM berwarna cerah berdiri rapi, menampilkan aneka produk lokal seperti makanan, minuman, dan kerajinan tangan. Inilah wajah dari program “Jumat Jajan, Jumat Berkah”, sebuah kegiatan bazar yang rutin digelar untuk mendukung pertumbuhan pelaku UMKM lokal di Kota Bekasi.
Program ini digagas sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi. Tak sekadar menjadi ajang jual beli, bazar ini menjadi ruang interaksi, pelatihan, dan inkubasi UMKM. Para pelaku usaha mikro dan kecil diberi kesempatan untuk mempromosikan produknya secara langsung, serta mendapatkan pendampingan terkait legalitas usaha, teknik pengemasan, dan pemanfaatan platform digital. Pemerintah pun turut menggandeng mitra besar seperti Tokopedia dan GoFood agar UMKM lokal dapat naik kelas dan masuk pasar digital.
Sebagai mahasiswa magang di Bappelitbangda Kota Bekasi, saya menyaksikan langsung bahwa program semacam ini bukan hanya bagian dari agenda pembangunan, tetapi juga bentuk nyata implementasi perencanaan yang berpihak pada masyarakat. Pembangunan bukan hanya soal proyek fisik dan anggaran besar, tetapi juga bagaimana kegiatan sederhana dapat memberi dampak luas terhadap peningkatan ekonomi lokal dan memperkuat fungsi taman kota sebagai ruang publik produktif.
Kehadiran Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto, dalam kegiatan ini juga memberikan kesan mendalam. Ia kerap menyapa langsung para pelaku usaha, membeli produk mereka, dan memberikan semangat secara langsung. Sikap tersebut menjadi bentuk dukungan moral yang kuat, sekaligus menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap pelaku ekonomi kecil.
Tak hanya pimpinan daerah, para ASN dan pegawai di lingkungan Pemkot Bekasi pun turut meramaikan bazar dengan membeli produk-produk UMKM. Partisipasi aktif ini membentuk ekosistem ekonomi kecil yang hidup di tengah lingkungan pemerintahan, menciptakan suasana yang hangat dan kolaboratif antara birokrasi dan masyarakat.
Bazar “Jumat Jajan, Jumat Berkah” membuktikan bahwa pembangunan ekonomi bisa dimulai dari hal-hal kecil yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Harapannya, kegiatan ini bisa diperluas ke wilayah lain dan terus dikembangkan agar manfaatnya semakin meluas.
Karena sejatinya, pembangunan yang menyentuh rakyat adalah pembangunan yang dilakukan bersama rakyat.***
Oleh: Alfadhira Ridho Rosadi
Mahasiswa Magang di Bappelitbangda Kota Bekasi, Program Studi Ekonomi Pembangunan, Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi